Pandangan mahasiswa apatis terhadap aktivis pergerakan mahasiswa

teriak

Berteriak

Kontemplasi istilah

Saat ini pembicaraan tentang pergerakan mahasiswa akan terjadi suatu dikotomisasi akan mahasiswa itu sendiri. Hasilnya terdapat golongan mahasiswa aktivis dan golongan mahasiswa apatis. Dengan dikotomisasi ini maka setiap mahasiswa akan dengan mudah (murah) mendapatkan identitas sosialnya. Ironisnya pembagian kasar akan mahasiswa ini seringkali dilakukan oleh yang mengaku sebagai aktivis mahasiswa.

Saya melihat perlakuan pembagian kasar ini bukan dilakukan oleh aktivis mahasiswa yang memiliki tingkat penalaran yang tinggi. Pembagian ini justru dilakukan oleh orang yang masih cetek pendalamannya akan dunia pergerakan mahasiswa.

Seakan konsep pemenuhan harga diri sebagai jalan menuju puncak piramida kebutuhan hidup benar-benar terbukti di fenomena ini. Seperti yang dipaparkan diatas bahwa kebanyakan malah new comer di pergerakan lah yang menyukai penggolongan dikotomis ini. Hal ini karena memang mereka membutuhkan suatu status social bagi dirinya. Saat pembagian disederhanakan menjadi dua hal, maka status aktivis pun akan dengan mudah didapat.

segitiga maslow

Segitiga Maslow

Teguran bagi aktivis mahasiswa

Seorang aktivis seharusnya tidak menyibukan diri untuk mencari pengakuan akan dirinya sendiri, apalagi dengan melakukan sebuah kategorisasi kasar demi hal itu. Hal-hal semacam pengakuan tidak perlu dibuat-buat tetapi perlu dibuktikan. Janganlah menghabiskan energy terkait mahasiswa yang belum tergerakan, karena hal ini malah terlihat seperti menangisi keadaan diri sendiri.

Sebuah pengakuan sebagai aktivis seharusnya muncul dengan sendirinya seperti matahari yang dengan sendirinya muncul saat belahan bumi menginjak pagi. Eitss tetapi hal ini jangan harap dianggap sebagai keniscayaan dari pergerakan yang kawan-kawan lakukan. Ingat, bumi berputar bukan hanya menempuh 1 kilo meter saja, tidak dilakukan dengan energi dari sepiring nasi, perlu kerja keras untuk memutar bumi sehingga rotasinya bisa menjadikan matahari terbit dari ufuk timur setiap pagi. Tidak ada keniscayaan disini.

Kenyataan indah

Sebenarnya kita harus tersenyum sekarang. Karena golongan yang melakukan pencarian pengakuan secara instan sangatlah kecil, bilapun terjadi tidak akan lama. Lingkungan aktivis pergerakan mahasiswa rasanya memang telah dewasa (mature), sehingga dapat membentuk aktivis-aktivis baru yang lebih dewasa dan berkualitas.

Jangan dilupakan

Harus kita ingat bersama bahwa sebelum menjadi yang saat ini, masing-masing dari kita telah melalui proses. Di mana proses itu yang juga mempunyai andil dalam keunikan karakter kita masing-masing. Karena itulah bila nanti ada kader bangsa yang menjalani masa-masa awalnya, janganlah dihancurkan semangatnya. Kita semangati bersama dan arahkan.

nb:

penulis adalah pemula dalam dunia ini, sehingga jangan kaget bila tulisan di atas sangat terlihat corak ke awam an nya.

One thought on “Pandangan mahasiswa apatis terhadap aktivis pergerakan mahasiswa

  1. terkadang saya juga bingung sama mahasiswa yang merasa aktivis dan merendahkan mahasiswa yang lain, berusaha seolah-olah memahami masyarakat, tapi kurang bisa memahami rekannya, seperti sudah ada superioritas yang berlebihan, sudah merasa seperti pihak kelas atas.

Leave a comment